Archive for November 2012

Kimia Organik Bahan Alam ( Geraniol )

Kamis, 29 November 2012
Posted by Slamats
Struktur
     Geraniol, 3,7-dimethyl-2,6-octadien-l-ol atau sering disebut juga sebagai rhodinol adalah salah satu senyawa monoterpenoid dan alkohol dengan formula C10H18O. Merupakan komponen utama dari minyak rose. Geraniol dijumpai juga pada tanaman geranium dan jeruk. Senyawa ini tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam bahan pelarut organik yang umum. Baunya menyengat dan sering digunakan sebagai parfum.
     Dr. Jerry Butler dari University of Florida membuktikan, geraniol merupakan salah satu kimia bahan alam yang efektif untuk mengusir nyamuk, lalat, dan semut. Lebah memanfaatkan geraniol untuk menandai bunga yang menghasilkan madu dan menandai pintu masuk ke sarangnya. Pada tahun 1994 lima perusahaan rokok terbesar mendaftarkan geraniol sebagai salah satu dari 599 zat aditif yang ada di dalam rokok untuk meningkatkan aroma.

Isolasi
     Jahe, diperoleh dari rimpang Zingiber officinale (Keluarga Zingiberaceae), telah digunakan secara luas sebagai bumbu dan obat tradisional. Senyawa dalam jahe terutama bertanggung jawab atas sifat obat adalah gingerol. Gingerol dapat menjalani dehidrasi, selama penyimpanan dan pengolahan, untuk membentuk shogaols yang sesuai. Studi yang dilakukan sejauh ini terutama difokuskan pada kegiatan biologis jahe dan 6-gingerol. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kegiatan anti-inflamasi dan chemopreventive dari gingerol dan shogaols.
     Ekstrak jahe mentah mengalami kromatografi kolom untuk mendapatkan campuran gingerol, campuran shogaols, 6 - gingerol, 8-gingerol dan 6-shogaol yang dikarakterisasi dengan kromatografi cair tekanan tinggi dan spektroskopi resonansi magnetik nuklir.
Aktivitas anti-inflamasi dari 6-gingerol dan 6-shogaol dievaluasi dengan menggunakan 12-O-tetradecanoylphorbol-13-asetat-induced tikus telinga Model inflamasi. Kedua 6-gingerol dan 6-shogaol menghambat edema telinga serta kadar sitokin pro inflamasi.
     Fokus utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi chemopreventive senyawa pada sel kanker prostat (LNCaP dan PC-3). Kami berhipotesis bahwa gingerol dan shogaols menunjukkan potensi chemopreventive mereka melalui modulasi jalur intrinsik dari apoptosis. Sel studi kelayakan menunjukkan bahwa, di antara senyawa yang diuji, 6-shogaol, 8-gingerol dan shogaol campuran yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan sel di kedua saluran sel. Penilaian morfologi, siklus sel, pewarnaan Annexin V dan analisis western blot menunjukkan bahwa 8-gingerol dan 6-shogaol apoptosis diinduksi di kedua baris sel. Analisis Western blot lanjut menegaskan hipotesis kami bahwa 8-gingerol dan 6-shogaol apoptosis diinduksi melalui aktivasi jalur intrinsik dari apoptosis seperti yang terlihat oleh caspase-9 belahan dada. Selain itu, 8-gingerol dan 6-shogaol disebabkan produksi spesies oksigen reaktif (ROS) yang berkorelasi baik dengan induksi apoptosis. Hal ini menunjukkan bahwa produksi ROS bisa menjadi salah satu mekanisme induksi apoptosis oleh senyawa.
     Sebagai kesimpulan, penelitian kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa gingerol dan shogaols terisolasi dari jahe mampu menghambat pertumbuhan sel kanker prostat. 6-shogaol dan 8-gingerol mampu menginduksi apoptosis pada kedua saluran sel dengan aktivasi jalur intrinsik dari apoptosis.



Mid Semester kimia Bahan Alam

Minggu, 25 November 2012
Posted by Slamats
Nama : Slamat
Nim : A1C109019
Matakuliah : Kimia Bahan Alam
Kredit : 2 SKS
Dosen : Dr. Syamsurizal, M.Si
Hari/Tanggal : Sabtu, 24 november 2012
Waktu : 15.30 sd 09.00 pagi ( tanggal 26 november 2012 )


Jawaban anda di posting diblog masing – masing. Ujian ini open book. Bilamana ditemukan anda mencontek jawaban teman anda maka anda dipastikan GAGAL dari mata kuliah ini.

1. Kemukakan gagasan anda bagaimana cara mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi ( tidak aktif ) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi. Berikan dengan contoh.
Jawab:
Adapun menurut pendapat saya, cara untuk mengubah suatu senyawa bahan alam yang tidak punya potensi (tidak aktif) dapat dibuat menjadi senyawa unggul yang memiliki potensi aktifitas biologis tinggi yaitu dengan cara, dilakukan isolasi terhadap senyawa bahan alam. Misalnya pada suatu tumbuhan, dimulai dari melakukan ekstraksi. Pada dasarnya adalah mengambil senyawa-senyawa yang terdapat dalam suatu sampel menggunakan pelarut yang sesuai. Dengan beberapa metode penyerta seperti ekstraksi bertingkat atau fraksinasi menggunakan partisi cair-cair. Kita hurus melakukan suatu pengujian terhadap tumbuhan yang dianggap tidak mempunyai potensi tersebut dengan pengujian zat bioaktif terhadap tumbuhan, Senyawa bioaktif yang terdapat dalam tumbuhan biasanya merupakan senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid,   steroid, terpenoid. maka untuk langkah selanjutnya dilakukan Isolasi dan dan identifikasi terhadap tumbuhan  tersebut.
Contohnya yaitu:
Alkaloid yang ditemukan pada kulit batang pohon kina (Chinscoma Sp), yang sudah digunakan ribuan tahun sebagai obat malria.
Adapun cara mengisolasi tanaman ini melalui bebrapa tahap yaitu:
Tahap yang pertama, penyiapan sampel pada tahap ini sampel dari tanaman yang akan disintesi perlu dilakukan pengeringan bila perlu dihaluskan lagi.
Tahap yang ke-dua, Diekstraksi pada saat mengekstraksi ini kita harus menggunakan pelarut yang sesuai dengan kriteria atau ciri dari senyawa yang terdapat dalam sampel yang akan disintesis.
Tahap yang ke-tiga,  fraksinasi pada tahap ini merupakan proses pemisahan komponen berdasarkan fraksi-fraksinya. Misalnya fraksi  yang bersifat polar dan non polar.
Tahap yang ke-empat, kromatografi pada tahap ini yaitu memisakan molekul yang berdasarkan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam yang berada dalam larutan.
Tahap yang ke-lima, purifikasi pada tahap ini yaitu suatu metode pemurnian untuk mendapatkan komponen bahan alam yang murni dari komponen lain yang tidak dibutuhkan.

2. Jelaskan bagaimana idenya suatu senyawa bahan alam yang memiliki potensi biologis tinggi dan prospektif untuk kemaslahatan makhluk hidup dapat disintesis di laboratorium.
Jawab:
Menurut ide saya yang didsarkan konsep umum dalam mensintesis dan mengisolasi  senyawa bahan alam yaitu terdapat beberapa tahap.
Tahap yang pertama, penyiapan sampel pada tahap ini sampel dari tanaman yang akan disintesi perlu dilakukan pengeringan bila perlu dihaluskan lagi.
Tahap yang ke-dua, Diekstraksi pada saat mengekstraksi ini kita harus menggunakan pelarut yang sesuai dengan kriteria atau ciri dari senyawa yang terdapat dalam sampel yang akan disintesis.
Tahap yang ke-tiga,  fraksinasi pada tahap ini merupakan proses pemisahan komponen berdasarkan fraksi-fraksinya. Misalnya fraksi  yang bersifat polar dan non polar.
Tahap yang ke-empat, kromatografi pada tahap ini yaitu memisakan molekul yang berdasarkan pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam yang berada dalam larutan.
Tahap yang ke-lima, purifikasi pada tahap ini yaitu suatu metode pemurnian untuk mendapatkan komponen bahan alam yang murni dari komponen lain yang tidak dibutuhkan.



3. Jelaskan kaidah-kaidah pokok dalam memilih pelarut untuk isolasi dan purifikasi suatu senyawa bahan alam. Berikan dengan contoh untuk 4 golongan senyawa bahan alam : Terpenoid, alkaloid, Flavonoid, dan Steroid.
Jawab:
Kaidah-kaidah dalam pemilihan pelarut yang digunakan dalam isolasidan furifikasi secara umum yaitu harus:
<       a.Pelarut yang kita gunakan tidak bercampur dengan zat yang akan diisolasi.
<       b.Pelarut yang kita gunakan jangan sampai bereaksi dengan zat yang akan diisolasi.
<       c.Pelarut yang kita gunakan dapat dengan mudah melarutkan pada saat mengekstraksi.
         d.Pelarut yang kita gunakan sesuai dengan kriteria zat yang akan diekstraksi.
<       e.Pelarut yang kita gunakan mudah dadapat dan efesiensi.
Berdasarkan pemilihan pelarut ini, maka kita bisa menyimpulakan bahwa pelarut yang kita gunakan ini dapat diklasifikasikan menjadi 3 berdasrkan kepolaran pelarut-pelarut tersebut. Kepolaran ini maksudnya pada saat proses ekstraksi senyawa yang memiliki polaritas yang sama akn lebih mudah dilarutkan dengan pelarut yang memiliki polaritas yang sama pula. Adapun klasifikasinya yaitu:
<  1.       Pelarut yang bersifat polar
Pelarut polar ini cocok untuk mengekstraksi senyawa polar dari tanaman.
Contohnya:
a)      Metanol
b)      Etanol
c)       Asam asetat
d)      Air
<2.       Pelarut yang bersifat semi-polar
Pada pelarut ini kepolarannya lebih rendah dibandingkan dengan pelarut polar, sehingga pelarut semi polar ini cocok digunakan untuk senyawa yang bersifat semi polar pula dari tanamn tersebut.
Contohnya:
a)     Kloroforom
b)      Aseton asetat
<3.       Pelarut yang bersifat non-polar
Pada pelarut ini, bearti senyawa yang diekstrak tidak larut dalam pelarut polar. Senyawa yang diekstrak lebih menuju kepada jenis minyak sehingga pelarut yang digunakn cocok yaitu pelarut non-polar.
Contohnya:
a)      Eter
b)      Heksana
Berdasarkan kaidah dan kepolaran pelarut ini, maka saya dapat menyimpulkan bahwa pelarut yang digunakan pada saat mengisolasi senyawa-senyawa flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan steroid akan berbeda-beda pula pelarut yang digunakan.
<A.      Untuk Flavonoid
Kita ketahui bahwa flavonoid ini bersifat kurang polar, akan tetapi jika kita menggunakan pelarut non-polar kiat tidak akan mendapatkan senyawa yang diekstraksi. Flavonoid ini lebih cocok menggunakan pelarut polar atau semi-polar.
Contohnya:
Etanol
<B.      Untuk Alkaloid
Kita ketahui bahwa alkaloid ini bersifat non-polar,sehingga pelarut yang cocok digunakan untuk mengisolasi alkaloid yaitu pelarut non polar pula.
Contohnya:
Heksana
<C.      Untuk Terpenoid
Kita ketahui bahwa terpenoid ini memiliki sifat kutub sehingga dapat digunakan pelarut yang bersifat semi-polar atau polar yaitu.
Contohnya:
Metanol
<D.      Untuk Steroid
Kita ketahui bahwa steroid ini bersifat semi-polar, sehingga pelarut yang cocok untuk mengisolasi senyawa steroid ini menggunakn pelarut semi-polar atau polar.
Contohnya:
kloroforom

4. Jelaskan dasar titik tolak penentuan struktur suatu senyawa organik. Bila senyawa bahan alam tersebuat adalah kafein misalnya. Kemukakan gagasan anda hal – hal pokok apa saja yang di perlukan untuk menentukan strukturnya secara keseluruhan.
Jawab:
Dasar penentuan struktur dan identifikasi senyawa bahan alam yaitu menggunakan spektroskopis diantaranya UV-VIS, IR, 1H-NMR, 13C-NMR. Disini saya mengambil contoh senyawa bahan alam chalcone yang  menjadi titik tolak penentuan struktur nya menggunakan spektroskopis NMR.

Chalcone

NMR (Nuclear Magnetic Resonance) merupakan metode spektroskopi yang sangat penting dalam penentuan struktur senyawa organic. Kita ketahui bahwa semua senyawa organik metabolit bahan alam baik yang bersifat bioaktif maupun tidak memiliki ciri NMR, baik 1H- dan 13C- NMR yang dinyatakan oleh banyaknya puncak resonans dan harga pergeseran kimia NMR yang dimiliki.setiap atom karbon pada molekul mempunyai harga puncak atau pergeseran kimia NMR yang tergantung pada posisi atom karbon di dalam struktur molekul tersebut. Posisi atom karbon memberikan kondisi spesifik yang mengakibatkan setiap atom karbon pada molekul organik mempunyai harga puncak atau pergeseran kimia NMR yang spesifik pula. Sifat tersebut yang akan membedakan molekul satu dengan molekul lain. Banyaknya puncak serta harga NMR inilah yang dipakai sebagai dasar penentuan suatu molekul.
Pada contoh chalcone ini saya mencoba mengidentifikasi nya menggunakan 13 C- NMR. Ada pun data yang diperoleh sebagai berikut:



Jawaban MID SEMESTER Kimia Organik I

Senin, 19 November 2012
Posted by Slamats
Nama : Slamat
Nim : A1C109019 – (PN)

Jawaban MID SEMESTER Kimia Organik I.
Soal no.1 dan no.2

             ALKOHOL
<1.a). Mengapa alkohol sukar disubtitusi oleh gugus lain?
Jawab:
Karena gugus –OH  pada alkohol ini merupakan Nukleufil yang kuat, sehingga untuk mensubtitusinya dengan gugus lain sangatlah susah.
Sebagai nukleufil kuat, gugus –OH akan mengikat atom Karbon (C) dengan sangat kuat, Sehingga akan susah untuk disubtitusi dengan gugus lain yang nukleufil lebih lemah dari –OH.

b). Jelaskan bagaimana upaya yang dilakukan agar dapat disubtitusi oleh gugus lain.
Jawab:
Upaya yang dilakukan agar gugus –OH dapat disubtitusi yaitu:
Mensubtitusi –OH dengan Nukleufil yang lebih kuat dalam suasana asam.
Misalnya: F,Cl,Br






ALAKNA
<2. a). Mengapa alkana sukar bereaksi dengan senyawa lain?
Jawab:
Karena alkana merupakan hidrokarbon jenuh yang bersifat kurang reaktif, yang hanya memiliki ikatan tunggal antara C-C dan C-H. Seperti yang diketahui pada alkana ini terdapat ikatan antara C-H yang sangat sukar bereaksi.
Alkana ini memiliki rumus umum CnH2n+2, maka semakin panjang rantai alkana akan semakin semakin sukar untuk bereaksi dikarenakan pada alkana tersebut semakin jenuh.

b). Jelaskan bagaimana upaya yang dilakukan agar alkana dapat bereaksi dengan yang lain?
Jawab:
Upaya yang dilakukan agar alkana dapat bereaksi dengan yang lain yaitu:
Cara 1
Melakukan Cracking pada alkana rantai panjang. Cracking itu sendiri adalah proses pemutusan ikatan alkana rantai panjang menjadi alkana yang memiliki rantai-rantai yang lebih pendek ( C5-C10). Dengan semakin pendek rantai alkana maka kejenuhan alkana berkurang, dengan berkurangnya derajat kejenuhan alkana maka alkana akan mudah bereaksi dengan kecenderungan bereaksi melalui radikal bebas.
Contoh:

Cara 2
Membentuk alkena dengan cara dehidrogenesasi sehingga merubah senyawa alkana yang bersifat jenuh menjadi senyawa alkena yang bersifat tak jenuh sehingga mudah bereaksi dengan senyawa lain.
Contoh:

Cara 3
cara lain yaitu dengan mereaksikan dengan halogen yang notabene merupakan nukleufill kuat dengan urutan F > Cl  > Br  > I

kimia organik

Sabtu, 10 November 2012
Posted by Slamats
Reaksi pembakaran / Reaksi oksidasi
Pada Hirokarbon

     Reaksi Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan gas karbondioksida dan air, sedangkan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan gas karbon monoksida dan air. Terjadinya pembakaran sempurna atau tidak sempurna tergantung pada perbandingan antara konsentrasi (kadar) senyawa hidrokarbon dengan konsentrasi (kadar) oksigen.

1.      Oksidasi Pada Alkana

     Semua alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi pembakaran, meskipun pada alkana-alkana suku tinggi reaksi akan semakin sulit untuk dilakukan seiring dengan jumlah atom karbon yang bertambah. Rumus umum pembakaran adalah:


Sebagai contoh, untuk propana (C3H8), anda bisa menyetarakan karbon dan hidrogen ketika anda menuliskan persamaan reaksinya. Persamaan yang pertama dituliskan adalah:


Dengan menghitung jumlah oksigen, persamaan reaksi akhir bisa diperoleh secara langsung:


     Ketika jumlah oksigen tidak cukup banyak, maka dapat juga membentuk karbon monoksida, seperti pada reaksi berikut ini:



2.      Oksidasi Pada Alkena

Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.


Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.



3.      Oksidasi Pada Alkuna

Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.


Reaksi Osmilasi

     Reaksi ini menggunakan OsO4 (Osmium teroxide) sebagai reagen oksidatornya. Dengan menggunakan reaksi ini, ternyata diketahui dapat terjadi reaksi Syn-Adisi, yaitu reaksi adisi suatu diol yang memiliki bentukan isomer geometri.
Perhatikan gambar berikut:


     Gambar tersebut adalah mekanisme reaksi osmilasi. Akan lebih mudah untuk mengetahui dimana letak perbedaan Syn-Adisi pada reaksi ini dengan contoh dibawah:


 Keterangan:
NMO = N-Morpholine Oxide

     Ingat bahwa keberadaan pelarut dan campuran - campuran reagen lainnya dapat mempengaruhi hasil reaksi dan reaksi diatas akan memberikan rendemen terbesar pada hasil Syn-Trans.

 Reaksi Permanganat
     
Pembentukan diol dengan reaksi ini harus dilakukan dalam suasana basa karena pada suasana asam, proton dapat menyerang kembali produk terbentuk sehingga dapat memutuskan ikatan rangkap.
mekanisme reaksi:













REAKSI ASAM BASA ORGANIK

·         Menurut archenius
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh:

1) HCl(aq)    →  H+(aq) + Cl-(aq)
2) NaOH(aq) →  Na+(aq) + OH-(aq)
·         Menurut Browsted-Lowry
Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
Contoh:

1) HAc(aq) + H2O(l)   ↔     H3O+(aq) + Ac-(aq)
    asam-1       basa-2              asam-2       basa-1
HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
2) H2O(l) + NH3(aq)   ↔    NH4+(aq) + OH-(aq)
    asam-1      basa-2               asam-2     basa-1

         
 REAKSI ASAM ORGANIK

     Definisi dari asam sebagai "substansi yang memberi ion (proton) ke yang lain". Dapat dilihat bagaimana mudahnya asam melepas ion hidrogen ke molekul air saat mereka larut dalam air. Asam pada larutan memiliki kesetimbangan sebagai berikut:

     Sebuah atom hidroksinium dibentuk bersama-sama dengan anion (ion negative) dari asam. Persamaan ini kadang-kadang disederhanakan dengan menghilangkan air untuk menekankan ionisasi dari asam.

     Maksud dari asam organik merupakan asam lemah adalah karena ionisasi sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan sebagai molekul yang tidak terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam etanoik, larutan mengandung 99% molekul asam etanoik dan hanya 1 persen yang benar benar terionisasi. Posisi dari kesetimbangan menjadi bergeser ke arah kiri.
Contoh asam organic yaitu:

Asam asetat yang memiliki rumus kimia CH3COOH.

     Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.
  
   Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.

Asam Karboksilat

     Asam organik adalah senyawa organik yang mempunyai derajatkeasaman (bahasa Inggris: acidic properties). Asam organik yang paling umum adalah asam alkanoat (asam karboksilat) yang memiliki derajat keasaman dengangugus karboksil (–COOH) yang terbentuk melalui perpaduan antara gugus karbonil dengan gugus hidroksil yang terpaut dalam satu karbon. Turunan asam karboksilat yaitu ester, anhidrida asam karboksilat, dan amida. Amida adalah turunan asam karboksilat, dimana gugus -OH digan-ti dengan -NH2 atau amoniak, dimana 1 H diganti dengan asli. Reaksi pada amida yaitu hidrolisis amida dimanaAmida sangat kuat/tahan terhadap hidrolisis. Tetapi dengan adanya asam atau basa pekat, hidrolisis dapat terjadi menghasilkan asam karboksilat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan.
Asam organik tergolong dalam asam lemah. Hal ini disebabkan karena ionisasi sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan sebagai molekul yang tidak terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam etanoik, larutan mengandung 99% molekul asam etanoik dan hanya 1 persen yang benar benar terionisasi.
Contoh reaksi pada asam organik yaitu reaksi pada asam asetat. Asam asetat bereaksi dengan basa amina menghasilkan garam amina.



               REAKSI BASA ORGANIK

     Basa organik dicirikan dengan  adanya atom dengan pasanganelektron bebas yang dapat mengikat proton. Senyawa-senyawa yangmengandung atom nitrogen adalah  salah satu contoh basa organik,tetapi senyawa yang mengandung oksigen dapat pula bertindaksebagai basa ketika direaksikan dengan asam yang cukup kuat. Perludicatat bahwa senyawa yang mengandung atom oksigen dapatbertindak sebagai asam maupun  basa, tergantung lingkungannya. Misalnya aseton dan metil alkohol dapat bertindak sebagai asamketika menyumbangkan proton, tetapi sebagai basa ketika atom oksigennya menerima proton.
Contoh basa organic yaitu:

Amonia yang memiliki rumus kimia NH3

Amonia dalam larutan berada dalam kesetimbangan seperti berikut.
     Sebuah ion amonium dibentuk bersama dengan ion hidroksida. Karena amonia merupakan basa lemah, keadaan ion tidak lama dan kembali lagi ke keadaan semula. Kesetimbangan bergeser ke arah kiri.
     Amonia bereaksi sebagai basa karena adanya pasangan bebas yang aktif dari nitrogen, Nitrogen lebih elektronegatif dari hidrogen sehingga menarik ikatan elekton pada molekul amonia kearahnya. Atau dengan kata lain dengan adanya pasangan bebas terjadi muatan negatif sekitar atom nitrogen. Kombinasi dari negatifitas ekstra tersebut dan daya tarik pasangan bebas, menarik hidrogen dari air.

Basa Amina

     Senyawa amina ditandai dengan gugus fungsi amino (-NH2). Senyawa amina dapat dianggpa sebagai turunan dari ammonia dengan mengganti satu, dua, atau tiga hidrogen dari amonia dengan gugus organik. Berdasarkan gugus karbonya maka amina dibedakan atas amina alifatik jika terikat pada karbon alifatik, contoh CH3-CH2-NH2 (etil amina), dan amina aromatic jika gugus karbonya adalah karbon aromatic.

     Amonia bereaksi sebagai basa karena adanya pasangan bebas yang aktif dari nitrogen, Nitrogen lebih elektronegatif dari hidrogen sehingga menarik ikatan elekton pada molekul amonia kearahnya. Atau dengan kata lain dengan adanya pasangan bebas terjadi muatan negatif sekitar atom nitrogen. Kombinasi dari negatifitas ekstra tersebut dan daya tarik pasangan bebas, menarik hidrogen dari air.


Reaksi Amina dengan Derivat Asam Karboksilat :
Reaksi antara amina dengan ester, klorida asam, anhidrida asam menghasilkan amida. Contoh :


Daftar Pustaka:

Reaksi pembakaran / Reaksi oksidasi
Pada Hirokarbon

     Reaksi Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon akan menghasilkan gas karbondioksida dan air, sedangkan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan gas karbon monoksida dan air. Terjadinya pembakaran sempurna atau tidak sempurna tergantung pada perbandingan antara konsentrasi (kadar) senyawa hidrokarbon dengan konsentrasi (kadar) oksigen.

1.      Oksidasi Pada Alkana

     Semua alkana dapat bereaksi dengan oksigen pada reaksi pembakaran, meskipun pada alkana-alkana suku tinggi reaksi akan semakin sulit untuk dilakukan seiring dengan jumlah atom karbon yang bertambah. Rumus umum pembakaran adalah:
Sebagai contoh, untuk propana (C3H8), anda bisa menyetarakan karbon dan hidrogen ketika anda menuliskan persamaan reaksinya. Persamaan yang pertama dituliskan adalah:
Dengan menghitung jumlah oksigen, persamaan reaksi akhir bisa diperoleh secara langsung:
     Ketika jumlah oksigen tidak cukup banyak, maka dapat juga membentuk karbon monoksida, seperti pada reaksi berikut ini:


2.      Oksidasi Pada Alkena

Pembakaran sempurna alkena menghasilkan CO2 dan H2O.
Pembakaran tidak sempurna alkena menghasilkan CO dan H2O.


3.      Oksidasi Pada Alkuna

Pembakaran alkuna Pembakaran alkuna (reaksi alkuna dengan oksigen) akan menghasilkan CO2 dan H2O.



REAKSI ASAM BASA ORGANIK
·         Menurut archenius
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+.
Basa ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Contoh:

1) HCl(aq)    →  H+(aq) + Cl-(aq)
2) NaOH(aq) →  Na+(aq) + OH-(aq)
·         Menurut Browsted-Lowry
Asam ialah proton donor, sedangkan basa adalah proton akseptor.
Contoh:

1) HAc(aq) + H2O(l)   ↔     H3O+(aq) + Ac-(aq)
    asam-1       basa-2              asam-2       basa-1
HAc dengan Ac- merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
H3O+ dengan H2O merupakan pasangan asam-basa konjugasi.
2) H2O(l) + NH3(aq)   ↔    NH4+(aq) + OH-(aq)
    asam-1      basa-2               asam-2     basa-1

          REAKSI ASAM ORGANIK

     Definisi dari asam sebagai "substansi yang memberi ion (proton) ke yang lain". Dapat dilihat bagaimana mudahnya asam melepas ion hidrogen ke molekul air saat mereka larut dalam air. Asam pada larutan memiliki kesetimbangan sebagai berikut:

     Sebuah atom hidroksinium dibentuk bersama-sama dengan anion (ion negative) dari asam. Persamaan ini kadang-kadang disederhanakan dengan menghilangkan air untuk menekankan ionisasi dari asam.

     Maksud dari asam organik merupakan asam lemah adalah karena ionisasi sangat tidak lengkap. Pada suatu waktu sebagian besar dari asam berada di larutan sebagai molekul yang tidak terionisasi. Sebagai contoh pada kasus asam etanoik, larutan mengandung 99% molekul asam etanoik dan hanya 1 persen yang benar benar terionisasi. Posisi dari kesetimbangan menjadi bergeser ke arah kiri.
Contoh asam organic yaitu:

Asam asetat yang memiliki rumus kimia CH3COOH.

     Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan memiliki titik beku 16.7°C.

     Asam asetat merupakan salah satu asam karboksilat paling sederhana, setelah asam format. Larutan asam asetat dalam air merupakan sebuah asam lemah, artinya hanya terdisosiasi sebagian menjadi ion H+ dan CH3COO-. Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industri yang penting. Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilena tereftalat, selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain. Dalam industri makanan, asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman. Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air. Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton per tahun. 1.5 juta ton per tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari industri petrokimia maupun dari sumber hayati.

               REAKSI BASA ORGANIK

     Basa organik dicirikan dengan  adanya atom dengan pasanganelektron bebas yang dapat mengikat proton. Senyawa-senyawa yangmengandung atom nitrogen adalah  salah satu contoh basa organik,tetapi senyawa yang mengandung oksigen dapat pula bertindaksebagai basa ketika direaksikan dengan asam yang cukup kuat. Perludicatat bahwa senyawa yang mengandung atom oksigen dapatbertindak sebagai asam maupun  basa, tergantung lingkungannya. Misalnya aseton dan metil alkohol dapat bertindak sebagai asamketika menyumbangkan proton, tetapi sebagai basa ketika atom oksigennya menerima proton.
Contoh basa organic yaitu:

Amonia yang memiliki rumus kimia NH3

     Amonia dalam larutan berada dalam kesetimbangan seperti berikut.
Sebuah ion amonium dibentuk bersama dengan ion hidroksida. Karena amonia merupakan basa lemah, keadaan ion tidak lama dan kembali lagi ke keadaan semula. Kesetimbangan bergeser ke arah kiri.
     
 Amonia bereaksi sebagai basa karena adanya pasangan bebas yang aktif dari nitrogen, Nitrogen lebih elektronegatif dari hidrogen sehingga menarik ikatan elekton pada molekul amonia kearahnya. Atau dengan kata lain dengan adanya pasangan bebas terjadi muatan negatif sekitar atom nitrogen. Kombinasi dari negatifitas ekstra tersebut dan daya tarik pasangan bebas, menarik hidrogen dari air.

Daftar Pustaka:







Welcome to My Blog

Popular Post

Blogger templates

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Cari Blog Ini

- Copyright © Slamat -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -